Klinik Nyeri Jakarta, Nyeri Punggung, ini Pemeriksaan Yang Diperlukan

Penting mengetahui riwayat kesehatan Anda. Beberapa pertanyaan yang diajukan dokter mungkin terkesan tidak sesuai dengan Anda. Tetapi ini sangat penting bagi dokter, terutama dalam proses menentukan sumber rasa sakit yang Anda alami, terutama terkait nyeri punggung, Pemeriksaan penting dilakukan di klinik nyeri jakarta. Dokter, umumnya terlebih dahulu mengajukan banyak pertanyaan tentang timbulnya rasa sakit. Seperti diantaranya;
- Apakah Anda mengangkat benda yang berat dan merasakan sakit langsung saat itu juga?
- Apakah rasa sakit itu muncul secara bertahap?
“Maksud dari pertanyaan dokter ini adalah ingin tahu apa yang membuat rasa sakit pada pasien, lebih baik atau lebih buruk kondisinya,” jelas Dr. Mahdian Nur Nasution SpBS, dari Lamina Pain and Spine Center yang merupakan klinik nyeri jakarta. Dokter juga akan menanyakan pertanyaan yang merujuk pada gejala utama. Dokter akan bertanya apakah Anda pernah merasakan sakit sebelumnya. Pada wanita, dokter ingin tahu tentang perdarahan, kram, atau keputihan. Karena nyeri dari panggul, dalam kasus ini, sering dirasakan juga hingga di bagian punggung.
Pemeriksaan Fisik Nyeri Punggung Klinik Nyeri Jakarta
Untuk memastikan kondisi seseorang dengan nyeri, dokter tidak menutup kemungkinan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Paien akan diminta untuk mengenakan gaun khusus. Dokter akan memperhatikan tanda-tanda kerusakan saraf saat Anda berjalan di atas tumit, jari kaki, dan telapak kaki.
Refleks biasanya diuji dengan menggunakan palu refleks. Ini dilakukan di lutut dan di belakang pergelangan kaki. Ketika Anda berbaring telentang, satu kaki pada satu waktu diangkat, baik dengan dan tanpa bantuan dokter. Ini dilakukan untuk menguji saraf, kekuatan otot, dan menilai adanya ketegangan pada saraf siatik.
Tergantung pada apa yang dokter curigai menjadi pemicu, dokter dapat melakukan pemeriksaan perut, pemeriksaan panggul, atau pemeriksaan dubur. Pemeriksaan ini mencari penyakit yang dapat menyebabkan rasa sakit yang tertuju ke punggung Anda.
Perlu diketahui, saraf terendah di bagian tulang belakang Anda melayani daerah sensorik dan otot-otot rektum. Kerusakan pada saraf ini dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengontrol buang air kecil dan buang air besar. Dengan demikian, pemeriksaan dubur sangat penting untuk memastikan bahwa Anda tidak memiliki kerusakan saraf di area tubuh Anda ini.
Pemeriksaan Radiologi
Dokter dapat menggunakan beberapa tes untuk “melihat ke dalam diri Anda” untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang mungkin menyebabkan sakit punggung. Tidak ada tes tertentu yang sempurna untuk mengidentifikasi adanya tidaknya penyebab penyakit 100%.
Jika tidak ada tanda-tanda merah, seringkali hanya sedikit yang bisa diperoleh dalam mendapatkan sinar-X untuk pasien dengan nyeri punggung akut. Karena sekitar 90% orang telah membaik dalam waktu 30 hari sejak timbulnya sakit punggung, sebagian besar dokter tidak akan menyarankan pasien melakukan pemeriksaan pencitraan dalam evaluasi rutin nyeri punggung akut, tanpa komplikasi.
X-ray umumnya kurang berguna dalam evaluasi nyeri punggung akut, terutama dalam 30 hari pertama. Dengan tidak adanya tanda utama, penggunaannya tidak disarankan. Penggunaannya diindikasikan jika ada trauma yang signifikan, trauma ringan pada mereka yang berusia lebih dari 50 tahun, penderita osteoporosis, dan mereka yang menggunakan steroid berkepanjangan.
Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan adalah myelogram. Myelogram adalah test pencitraan di mana zat kontras disuntikkan langsung ke kanal tulang belakang. Penggunaannya telah menurun secara dramatis sejak pemindaian MRI. Myelogram sekarang biasanya dilakukan bersamaan dengan CT scan dan, bahkan kemudian, hanya dalam situasi khusus ketika operasi berlangsung.
Magnetic resonance imaging (MRI) adalah tes yang sangat terperinci, dan terjangkau jika dilakukan di Lamina Pain and Spine Center yang merupakan klinik nyeri jakarta. Tes tidak menggunakan sinar-X tetapi magnet yang sangat kuat untuk menghasilkan gambar. Penggunaan rutin mereka tidak dianjurkan pada nyeri punggung akut kecuali ada kondisi yang mungkin memerlukan pembedahan segera, seperti dengan sindrom cauda equina, atau pada kondisi yang diduga infeksi saluran tulang belakang, infeksi tulang, tumor, atau patah tulang.
Pemeriksaan Penunjang Lain
MRI juga dapat dipertimbangkan setelah satu bulan gejala nyeri tidak hilang dengan obat. Ini ditujukan untuk menyingkirkan masalah utama penyebab nyeri yang lebih serius, seperti masalah saraf. Meski demikian MRI juga memiliki kekurangan, seperti kemungkinan bulging bantalan sendi yang tercatat hingga 40% pada orang tanpa keluhan nyeri punggung. Studi lain juga menunjukkan bahwa MRI gagal mendiagnosis hingga 20% bantalan sendi tulang belakang yang pecah, dan baru ditemukan setelah operasi terbuka. CT scan adalah tes X-ray yang mampu menghasilkan gambar penampang tubuh. CT scan digunakan seperti MRI.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah electromyogram atau EMG. EMG merupakan tes yang melibatkan penempatan jarum yang sangat kecil ke dalam otot. Pada pemeriksaan ini aktivitas listrik dimonitor. Penggunaannya diperuntukan untuk pasien nyeri kronis, untuk memprediksi tingkat kerusakan saraf. Tes ini juga dapat membantu dokter membedakan antara penyakit saraf dan penyakit otot.
Tes darah. Tingkat sedimentasi atau protein C-reaktif adalah tes darah yang dapat menunjukkan ada tidaknya peradangan dalam tubuh. Semantara hitung darah lengkap (CBC) digunakan untuk mendeteksi peningkatan sel darah putih serta kemungkinan anemia, di klinik nyeri jakarta