Mengenal Saraf Kejepit, Penyebab, Gejala dan Terapinya

Mengenal Saraf Kejepit, Penyebab, Gejala dan Terapinya

Saraf memiliki peranan penting dalam tubuh. Sebaiknya Anda tidak remehkan tanda-tanda saraf kejepit, sebab kerusakan saraf bisa jadi berat. Kita tidak tahu pasti jika belum diperiksa.

Mungkin Anda juga tidak dapat mengembalikan kerusakan saraf, namun Anda bisa mengurangi rasa sakitnya. Sebenarnya, apa sih penyebab, dampak, gejala dan cara mengatasi saraf kejepit? Yuks kita kupas tentang saraf kejepit secara lebih detail satu persatu.

Penyebab Saraf Kejepit

Saraf kejepit disebabkan ketika ada tekanan pada saraf. “Tekanan bisa disebabkan oleh gerakan yang dilakukan berulang-ulang untuk jangka waktu lama, contohnya posisi siku ditekuk saat tidur,” ujar Dr. dr. Wawan Mulyawan SpBS, SpKP, dari Lamina Pain and Spine Center, Jakarta.

Tekanan saraf dapat terjadi ketika saraf tertekan antara jaringan dengan ligamen, tendon, atau tulang. Rapuh sekali ya, kedengarannya? Ya, saraf yang paling rapuh dalam tubuh kita yaitu ketika ditempatkan pada jaringan sempit di tubuh kita, tetapi jaringan lunak untuk melindungi saraf tersebut hanya sedikit.

Ilustrasi : Nyeri pinggang akibat saraf kejepit

Umumnya rasa nyeri pertama dirasakan pada punggung, tapi tidak menutup kemungkinan rasa nyeri dapat muncul di beberapa bagian tubuh. Contohnya, saat cakram hernia memberikan tekanan pada akar saraf Anda, rasa sakit pun akan terasa pada bagian belakang kaki Anda. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan jaringan menekan saraf adalah:

Pada beberapa kasus, salah satunya carpal tunnel syndrome (suatu kondisi yang terjadi pada jari menyebabkan rasa kesemutan); beberapa jaringan berkontribusi dalam memberikan tekanan pada saraf seperti pembesaran tulang atau penebalan yang akhirnya menjepit saraf. Umumnya kasus carpal tunnel syndrome dialami oleh perempuan.

Dampak dan Gejala Jika Saraf Kejepit Diabaikan

Ada beberapa dampak yang dapat terjadi ketika saraf terjepit dibiarkan, seperti jaringan lunak atau pelindung di sekitar saraf dapat pecah. Hal tersebut dapat membentuk cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan, tekanan ekstra, dan jaringan parut. Jika saraf kejepit terjadi pada waktu yang singkat, tentu tidak ada kerusakan permanen pada saraf. Namun, jika tekanan terjadi terus menerus tentu saja saraf bisa rusak secara permanen.

Terkadang gejala dari syaraf kejepit hanya berupa rasa sakit saja di beberapa bagian tubuh. Sudah pasti kita pun tidak terpikir sampai pada saraf kejepit. Ada beberapa gejala lainnya yang bisa Anda amati, seperti:

  • Nyeri dibagian pinggang, punggung.
  • Nyeri menjalar hingga ke tangan (saraf terjepit leher) nyeri menjalar ke kaki termasuk telapak kaki (saraf terjepit pinggang).
  • Masalah buang air besar dan kecil.
  • Impotensi (saraf terjepit pinggang).
  • Kelumpuhan atau kelemahan anggota tubuh seperti tangan atau kaki.

Terkadang gejala memburuk saat Anda berusaha untuk melakukan beberapa gerakan tertentu, seperti memutar kepala Anda atau menegangkan leher Anda.

Cara Mengatasi Saraf Kejepit

Pengobatan yang dilakukan berbeda-beda tergantung pada seberapa berat rasa sakit, begitu juga dengan lamanya pengobatan yang dilakukan. Anda mungkin akan diminta untuk mengistirahatkan bagian yang cedera, dan menghindari aktivitas yang akan membuat gejala Anda memburuk.

Anda perlu mengunjungi dokter saat gejala menetap dan sakit menjadi parah. Anda akan memerlukan satu atau lebih pengobatan untuk mengecilkan jaringan yang membengkak di sekitar saraf.

Terapi yang dapat Anda Lakukan

Pada kasus yang berat, saraf Anda mungkin memerlukan beberapa tindakan minimally invasive hingga bedah terbuka, seperti:

  • Radiofrekuensi ablasi
  • Endoskopi
  • Minimally Invasive Spine Surgery
  • Operasi Terbuka

Bolehkah mendatangi pengobatan alternatif? Sebelum mendatangi pengobatan alternatif, ada baiknya Anda mendatangi dokter terlebih dahulu, untuk mengetahui di bagian mana tepatnya ada saraf kejepit. Saraf yang rusak tidak bisa diperbaiki, jadi alangkah baiknya kita mempertimbangkan mana pengobatan yang tepat.